MISTERI BELATI RAKSASA PADALARANG

 Belati raksasa menancap di bibir tebing salah satu bukit di Karst Citatah. Belati itu, konon, sempat menghebohkan warga Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat itu. Apa yang terjadi?

Tersiar kabar, benda itu merupakan pedang ajaib yang jatuh dari langit. Bahkan, isu mengenai belati itu pun tersiar hingga kabupaten tetangga. Terlebih lagi, kehadirannya bertepatan dengan musibah nasional, gelombang tsunami yang meluluhlantakkan Aceh pada 2004 silam.

Dadah Jubaedah (53), warga RT 3 RW 3 Kampung Cicocok, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, mengatakan belati itu 'muncul' saat tsunami. "Pedang itu sempat menghebohkan warga. Katanya, pedang itu jatuh dari langit. Enggak cuma itu, kejadian tsunami di Aceh dihubung-hubungkan dengan 'muncul'-nya pedang itu," katanya yang tinggal dan ngawarung di pinggir Jalan Raya Cipatat itu, Jumat (16/12).

Dia mengatakan, gosip itu pun didengar warga di daerah tetangga. Dadah mengatakan, tak sedikit orang dari Ciranjang dan Bogor datang ke tempat pedang itu, untuk diziarahi sebagai tempat pesugihan. "Katanya sih bisa mendatangkan rezeki. Apalagi, kalau di malam hari pedang itu menyala," sebutnya sambil melayani pelanggan yang mau makan di warung nasi miliknya.

Mengenai hal beraroma klenik itu, Dadah yang merupakan warga asli kampung itu mengatakan, Gunung Manik, tempat belati itu tertancap, sejak lama memang dijadikan tempat berziarah. Apalagi, di atasnya, terdapat sebuah makam keramat. Dia mengaku makam itu merupakan tempat bersemayamnya kuncen yang beberapa tahun lalu wafat.

Sesuai dengan nama gunung, penunggunya dikenal dengan sebutan Eyang Manik. "Memang tempat itu masih angker. Pokona mah pami di luhur tong sompral (pokoknya kalau di atas jangan takabur). Dulu pernah ada yang kencing sembarangan, dia enggak bisa turun karena kemaluannya membesar. Tapi, gunung itu memang terbuka untuk umum. Hari Minggu kemarin ada tiga orang dari Cikalong dan Cimahi yang kesurupan. Untung, saat itu suami ibu yang 'bisa' dapat menyembuhkannya," tuturnya.

Dulu, sebelum ada ‘pedang ajaib’, tempat itu menjadi tempat pesugihan. Mereka yang pergi ke sana menjalani ritual "ngadepa", yaitu untuk mengukur rezeki seseorang. Tak sedikit mereka sengaja datang untuk kenaikan gaji dan pangkat secara gampang.

"Tapi itu dulu, sekarang cuma untuk tempat ziarah saja. Percaya enggak percaya, ibu juga dulu sering ke gunung itu. Ibu ngawarung iyeu tos aya genep kali bangkrut, tapi dugi ka ayeuna ibu masih ditangtayungan rizki ku Gusti, tetep tiasa icalan, majeng teras (ibu jualan sudah enam kali bangkrut. Tapi sampai sekarang, masih mendapat rezeki dari Allah, tetap bisa jualan, maju terus),” ucapnya sambil menceritakan kisah hidupnya saat sulit dulu.

Dadah pun lantas mengisahkan cerita sebenarnya. Menurut Dadah, belati raksasa sepanjang sembilan meter sengaja dipasang di bibir tebing. Pasalnya, belati sebagai ciri khas Kopassus itu dipasang di kawasan Gunung Manik yang kini menjadi milik tentara baret merah sejak dibeli dari warga keturunan Tionghoa pemilik sebelumnya.

Belati yang terbuat dari besi itu masuk ke dalam tebing batu sedalam dua meter dan dicor beton. Pengerjaannya sendiri, lanjut dia, membutuhkan waktu tiga bulan. Saat itu, belati besi berukuran sembilan meter panjangnya itu digotong oleh 10 orang dari bawah. Kebetulan, suaminya, Ayi Supardi (53), termasuk orang yang memasang belati. Ayi merupakan keturunan Sindangbarang, Cianjur Selatan.

Selain suaminya, di atas gunung itu terdapat pos yang dijaga saudaranya. "Namanya Usep, pun alo (keponakan). Dia dipercaya Kopassus untuk menjaga kamp tempat latihan dan dapur umum yang sengaja dibangun. Kita dan warga sekitar gunung ini sudah tidak aneh jika ada latihan Kopassus itu sering terdengar bunyi ledakan," tutur Dadah.

Penasaran, ingin melihat bagaimana gambaran belati yang menancap di bibir tebing? Pemandangan itu dapat dilihat dari pinggir Jalan Raya Cipatat. Tepatnya, di dekat Masjid Al Magfiroh, Kampung Cicocok RT 3 RW 3, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, KBB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH SITUS INFORMASI INTERNET

SITUS GUNUNG PADANG CIWIDEY CILILIN